1.9.09

Pria Minang, Bisa Silat Jago Masak !


Sinopsis Di Minangkabau, Sumatra Barat, Merantau adalah tradisi yang harus dijalankan setiap anak laki-laki. Yuda (Iko Uwais), pesilat Harimau handal, dalam persiapan akhir untuk memulai perantauannya. Ia harus meninggalkan keluarganya, ibu tercinta, Wulan (Christine Hakim), dan udanya, Yayan (Donny Alamsyah), kenyamanan dan keindahan kampung halamannya, dan membuat nama untuk dirinya di keserabutan kota Jakarta. Nasib mempertemukan Yuda dengan yatim piatu Adit (Yusuf Aulia) dan kakaknya, Astri (Sisca Jessica), yang akan menjadi korban organisasi ilegal human trafficking Organinsasi yang memperlakukan manusia seperti barang ini dipimpin seorang Eropa berhati batu, Ratger (Mads Koudal) dan tangan kanannya Luc (Laurent Buson). Ketika terluka dalam perkelahian antara Johni (Alex Abbad), para tukang pukulnya dan Yuda, Ratger bersikeras mencari Astri, atau "barangnya", yang berhasil di selamatkan dan ingin pembalasan berdarah setimpal Perkenalan Yuda dengan kota serabutan ini seperti api yang menyulut ketika situasi memaksanya untuk melarikan diri bersama Astri dan Adit dari kejaran mucikari dan preman-preman yang menguasai malam, menggerayangi setiap jalanan, dan mengejar setiap langkah mereka Dengan kebebasan hampir di tangan mereka, Yuda tidak mempunyai pilihan selain melawan orang-orang yang menyerangnya dengan adrenalin tinggi dalam runtunan action yang belum pernah dipersembahkan sebelumnya di layar lebar Indonesia --------------------------
Pria Minang, memang identik dengan tradisi merantau, ini pun berdasarkan yang gue baca di wikipedia, ada dua faktor utama, yang pertama dikarenakan faktor budaya, karena sistem kekerabatan matrilineal. Dengan sistem ini, penguasaan harta pusaka dipegang oleh kaum perempuan sedangkan hak kaum pria dalam hal ini cukup kecil. Hal inilah yang menyebabkan kaum pria Minang memilih untuk merantau
Menurut Rudolf Mrazek, sosiolog Belanda, dua tipologi budaya Minang, yakni dinamisme dan anti-parokialisme melahirkan jiwa merdeka, kosmopolitan, egaliter, dan berpandangan luas, hal ini menyebabkan tertanamnya budaya merantau pada masyarakat Minangkabau. ada pepatah kuno yang sudah sangat lama tertanam pada mayoritas pria minang, Ka ratau madang dahulu, babuah babungo alun (lebih baik merantau daripada di kampung tak berguna)
ini yang menyebabkan banyak pemuda minang merantau sedari muda. sama kan seperti yang digambarin di film Merantau...:)
yang kedua adalah Faktor ekonomi, pertumbuhan penduduk yang tidak disertai dengan pertambahan sumber daya alam yang bisa diolah, jika dulu mereka bisa menggantungkan dari hasil pertanian dan perkebunan maka sekarang sudah tidak bisa lagi demikian, sumber daya alam tersebut tidak lagi dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan bersama, karena harus dibagi dengan beberapa keluarga. faktor-faktor inilah yang kemudian mendorong mayoritas pria minang untuk pergi merantau, mayoritas para perantau ini kemudian memilih profesi sebagai pedagang kecil.
Nah, maka inilah yang bisa gue simpulkan setelah nonton film yang mengusung budaya minang meskipun digarap oleh sutradara asing ini, yah selain ngecengin tampangnya Donny Alamsyah yang (ouch).....Keyennnn !
juga memang film ini layak dapat 4 bintang, layak tonton lah di bioskop
apa yang ada dikepala saya setelah nonton film ini ?
hemmm...let me see...Pria Minang ituuuuuuuu, biasaaaanyaaaaaaa :

1. (pasti) Sayang orang tua terutama Ibu nya
2. Taat Beragama
3. Bisa mengaji
4. Rajin Beribadah (kira-kira)
5. (mungkin) Bisa silat jurus harimau kayak si Yuda dan Kakaknya.
6. (bisa jadi) hobi merantau seperti di film Merantau...
7. (mostly) jadi wirausahawan RM. Padang
8. (kayaknya) Jago Masak
9. (sebagiannya) pasti jadi Seniman
10. - ada yang mau nambahin ga nih ? -

what else ....?

No comments: